Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian

Sejak diciptakan, insan telah dilengkapi dengan naluri untuk mengendalikan seluruh sikap dan potensi dalam dirinya. Oleh alasannya yaitu itu, insan perlu menyebarkan potensi dalam dirinya melalui belajar. Selama dalam proses mencar ilmu itulah seorang individu tumbuh menjadi seorang pribadi. Kepribadian merupakan sifat dan tabiat seseorang yang konsisten, yang meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang.

Kepribadian seorang individu akan berkembang jikalau bekerjasama dengan orang lain. Semakin cukup umur seseorang maka akan lebih aktif menyebarkan kemampuannya. Upaya-upaya untuk menyebarkan kemampuannya ini dilakukan melalui proses sosialisasi. Sosialisasi merupakan proses seseorang mempelajari cara hidup masyarakat untuk menyebarkan potensinya sesuai dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

Sosialisasi merupakan proses pembelajaran masyarakat menghantarkan warganya masuk ke dalam kebudayaan. Sosialisasi merupakan seperangkat aktivitas masyarakat ketika individu mencar ilmu dan mengajar untuk memahirkan diri dalam peranan sosial sesuai dengan potensinya.

Pengertian sosialisasi dilihat dari prosesnya sanggup dibedakan menjadi sosialisai primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer, yaitu awal sosialisasi seorang individu memasuki keanggotaan masyarakat. Sosialisasi ini diawali oleh sikap hormat-menghormati, tolong-menolong, toleransi, jujur, dan kasih sayang. Sosialisasi sekunder, yaitu sosialisasi di luar lingkungan keluarga yang merupakan kelanjutan dan ekspansi sosialisasi primer.

Kepribadian seseorang akan kuat terhadap proses sosialisasi seseorang. Dia akan mendapatkan atau menolak proses sosialisasi sesuai dengan kadar kepribadian yang dimilikinya. Misalnya, seorang siswa akan menolak jikalau diajak oleh temannya bermain game pada jam sekolah. Beberapa tahapan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian seseorang sebagai berikut.

1. Sosialisasi dalam keluarga
Di dalam keluarga terjadi interaksi dan disiplin pertama dalam kehidupan sosial untuk membentuk suatu kepribadian. Orang renta berperan sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya. Orang renta menanamkan nilai-nilai hidup dalam keluarga. Oleh alasannya yaitu itu, kepribadian seorang anak sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya.
 
 insan telah dilengkapi dengan naluri untuk mengendalikan seluruh sikap dan potensi d Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
Lingkungan keluarga sangat berperan besar membentuk kepribadian seorang anak

2. Sosialisasi dengan sahabat sepermainan
Pada tahap ini seseorang akan mencar ilmu berinteraksi dengan orang-orang yang sederajat/sebaya umurnya. Seseorang akan mempelajari aturan-aturan yang ada pada kelompok itu. Dalam kelompok sahabat sepermainan, seseorang mulai mempelajari nilai-nilai keadilan, tetapi pemikirannya masih bersifat egosentris, belum sanggup menilai pendirian orang lain.

Kelompok sepermainan sangat kuat dalam pembentukan kepribadian, contohnya tumbuhnya rasa aman, kemandirian, rasa simpati, dan membentuk sikap lebih dewasa. Semakin meningkat umur anak, semakin penting pula imbas kelompok sahabat sepermainan. Kadangkadang terjadi konflik antara norma yang didapat dari keluarga dan norma yang diterimanya dalam pergaulan dengan sahabat sepermainan. Terutama pada masyarakat yang berkembang secara dinamis, akhirnya sanggup menjurus pada tindakan yang bertentangan dengan norma yang tidak disukai masyarakat, misalnya, membentuk kelompok yang disebut “Geng”. Kelompok ini sering disamakan dengan kelompok yang suka menciptakan keonaran dan sering berperilaku menyimpang.

Sebagai pelajar kau tentu mendapatkan banyak sahabat di sekolah. Ingatlah bahwa baik dan jelek perbuatan kita juga dipengaruhi oleh sahabat kita. Oleh alasannya yaitu itu, kau harus pandai-pandai menentukan sahabat yang baik.
 
 insan telah dilengkapi dengan naluri untuk mengendalikan seluruh sikap dan potensi d Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi pertemanan terjadi dikala anak sedang bermain

3. Sosialisasi dengan lingkungan sekolah
Sekolah merupakan kawasan kau bertemu dengan sahabat lain yang berasal dari kawasan dan keluarga yang berbeda. Mereka mempunyai cara hidup yang berbeda-beda. Oleh alasannya yaitu itu, teman-temanmu di sekolah banyak yang mempunyai sifat dan sikap yang berbeda dengan lingkungan dan keluargamu.

Agar perbedaan yang ada tidak saling bertentangan maka dibentuk hukum sekolah. Aturan yang ada di sekolah diubahsuaikan dengan tujuan sekolah. Setiap siswa sekolah wajib mematuhi hukum yang berlaku. Teguran dan eksekusi yang dikeluarkan sekolah merupakan bentuk hukuman yang diberikan jikalau tidak mengindahkan hukum yang berlaku. Sekolah membimbing siswa biar mencar ilmu disiplin dengan mentaati hukum sekolah. Jika kau sudah terbiasa dengan mematuhi hukum maka kau akan terbiasa mentaati hukum di luar sekolah.
 
 insan telah dilengkapi dengan naluri untuk mengendalikan seluruh sikap dan potensi d Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
Lingkungan sekolah ikut membentuk kepribadian seseorang

Belum ada Komentar untuk "Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel