Teknik Dan Gaya Bernyanyi Dalam Musik Tradisi

Di kelas VII kita telah mempelajari teknik vokal. Kamu telah mencar ilmu teknik pernafasan perut, teknik pernafasan diafrahma, mencar ilmu perihal posisi, dan perilaku tubuh dalam bernyanyi. Mungkin kau resah melihat penampilan penyanyi musik tradisi berpakaian ketat bahkan menggunakan stagen, bernyanyi dengan posisi bersimpuh, tetapi suaranya terdengar merdu dan menarik! Hal ini sesuai dengan peribahasa bahwa “banyak jalan menuju Roma”, artinya banyak cara yang sanggup ditempuh untuk mencapai tujuan atau cita-cita.
 Di kelas VII kita telah mempelajari teknik vokal Teknik dan Gaya Bernyanyi dalam Musik Tradisi

Masyarakat dan suku bangsa orisinil Papua menari sekaligus bernyanyi dan bermain tifa yaitu alat musik pukul dengan sumber bunyi membran (alat musik gendang masyarakat Papua) dalam kelompok. Stamina mereka tetap terjaga, mereka memakan ulat sagu yang kaya akan protein.

Apakah teknik bernyanyi musik tradisi di masyarakat Sunda, Jawa, dan Bali berbeda. Musik vokal dalam musik tradisi di Indonesia amat beragam. Pada masyarakat Sunda di Cianjur dikenal dengan sebutan Mamos atau Mamaca. Mamaos ialah tembang yang telah usang dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada awalnya mamaos dinyanyikan kalangan kaum laki-laki. Namun selanjutnya juga dinyanyikan oleh kaum perempuan. Banyak kalangan wanita yang populer dalam menyanyikannya ialah Rd. Siti Sarah, Rd. Anah Ruhanah, Ibu Imong, Ibu O’oh, Ibu Resna, dan Nyi Mas Saodah.

Bahan mamaos berasal dari banyak sekali seni bunyi Sunda menyerupai pantun, beluk (mamaca). Pada Suku Bangsa Jawa ada macapat. Mamaos pantun sering disebut papantunan, ada pupuh yang sering dikenal dengan tembang ada lagi istilah lain yaitu Kawih dan Sekar (Ganjar Kurnia. 2003).
Materi Musik Tradisional Lainnya :

Belum ada Komentar untuk "Teknik Dan Gaya Bernyanyi Dalam Musik Tradisi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel