Perilaku Insan Dalam Berafiliasi Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa insan sebagai makhluk ekonomi tidak bisa lepas dari tugas insan lain dalam memenuhi kebutuhannya. Kondisi tersebut secara tidak eksklusif menggambarkan bahwa insan intinya juga makhluk sosial. Manusia sebagai individu dalam kehidupan sehari-harinya selalu berinteraksi atau bekerjasama dengan individu yang lain. Hubungan tersebut secara alami akan mendorong setiap individu untuk melaksanakan kerjasama. Untuk mewujudkan sikap insan yang bekerjasama secara serasi dalam memenuhi kebutuhan, maka perlu adanya kepedulian dari setiap diri insan mewujudkan keselarasan antara fungsi insan sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
Beberapa bentuk kepedulian dari setiap diri insan mewujudkan keselarasan antara fungsi insan sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi antara lain sebagai berikut.
1. Saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing dalam melaksanakan kerjasama.
2. Saling menyebarkan ilmu dan pengetahuan untuk kemajuan bersama.
3. Saling gotong royong dan bahwasanya dalam aktivitas sehari-hari.
4. Menjaga dan memupuk harga diri setiap pihak dalam melaksanakan kerjasama.
5. Bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama tanpa mengesampingkan norma-norma yang berlaku.
Perbedaan kemampuan setiap insan menjadikan insan sanggup lepas dari insan yang lain. Perbedaan kemampuan setiap insan ini, menjadikan pula perbedaan kekerabatan sikap kerjasama. Hubungan sikap kerjasama biasanya didasarkan pada maksud dan tujuan yang diinginkan, yaitu sebagai berikut.
1. Kerjasama yang saling menguntungkan
Manusia tidak mempunyai kemampuan yang sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, tidak setiap orang mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang koki atau menjadi seorang pengusaha mebel. Misalnya, Pak Anwar ialah seorang pengusaha mebel yang ingin membuka sebuah rumah makan. Namun, ia tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan usahanya itu. Sebaliknya, Pak Darwin saudaranya, hebat dalam kuliner Padang yang ingin membuka rumah makan Padang, namun tidak mempunyai dana. Kemudian Pak Darwin menunjukkan jasanya kepada Pak Anwar untuk mengelola rumah makan tersebut. Karena dirasa menguntungkan, Pak Anwar mendapatkan tawaran tersebut.
Dari kerjasama ini, Pak Anwar sanggup menikmati hasil rumah makan Padang yang dijalankan Pak Darwin, sedangkan Pak Darwin memperoleh penghasilan dari rumah makan yang dijalankannya. Kerjasama antara Pak Anwar dengan Pak Darwin ialah rujukan kerjasama yang saling menguntungkan, alasannya ialah keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.
2. Kerjasama untuk kepentingan bersama
Kerjasama untuk kepentingan bersama banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, contohnya adanya gotong-royong aktivitas kebersihan lingkungan atau aktivitas penghijauan. Dalam kehidupan ekonomi, contohnya sebuah perusahaan besar berperan sebagai bapak angkat bagi perjuangan kecil menengah (UKM). Perusahaan besar mengatakan bimbingan, pengarahan dalam aktivitas produksi dan pemasaran, serta pinjaman modal kepada UKM semoga bisa berkembang besar dan balasannya bisa bangun sendiri. Sebaliknya, perusahaan kecil sanggup mendukung perusahaan besar dengan memasarkan hasil produksi perusahaan besar.
Kerjasama untuk kepentingan bersama banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, contohnya adanya gotong-royong aktivitas kebersihan lingkungan atau aktivitas penghijauan. Dalam kehidupan ekonomi, contohnya sebuah perusahaan besar berperan sebagai bapak angkat bagi perjuangan kecil menengah (UKM). Perusahaan besar mengatakan bimbingan, pengarahan dalam aktivitas produksi dan pemasaran, serta pinjaman modal kepada UKM semoga bisa berkembang besar dan balasannya bisa bangun sendiri. Sebaliknya, perusahaan kecil sanggup mendukung perusahaan besar dengan memasarkan hasil produksi perusahaan besar.
3. Kerjasama yang saling menghormati
Pada awalnya, insan berpikir dan berusaha bagaimana cara memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun, sesudah mereka menyadari bahwa kebutuhan tersebut tidak hanya diharapkan sendiri, maka insan juga berusaha bagaimana ia sanggup memenuhi kebutuhan orang lain. Manusia dalam memenuhi kebutuuhan hidupnya selalu dibatasi oleh norma-norma yang berlaku.
Bentuk kerjasama yang paling baik dalam memenuhi kebutuhan ialah kerjasama yang saling menghormati. Manusia harus memakai logika dan pikirannya dalam berusaha dan bertindak. Karena hanya dengan logika dan pikiran yang sehat akan menciptakan kita sanggup memahami kebutuhan sendiri dan kebutuhan orang lain. Misalnya, ketika ekspresi dominan kemarau, masyarakat desa kesulitan akan air bersih. Air higienis yang tersedia hanya terbatas pada air pancuran yang mengalir dari pegunungan. Oleh alasannya ialah air higienis sangat terbatas, maka masyarakat setuju untuk mengadakan antrian secara bergiliran semoga semua masyarakat desa mendapatkan air bersih. Kerjasama yang saling menghormati ini penting dilakukan semoga tidak terjadi perselisihan antarwarga masyarakat.
Belum ada Komentar untuk "Perilaku Insan Dalam Berafiliasi Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya"
Posting Komentar