Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat
Karena imbas perkembangan teknologi terjadi perubahan yang cukup drastis dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Masyarakat perkotaan berubah cepat dibandingkan masyarakat pedesaan. Pola kehidupan agraris berkembang menjadi contoh kehidupan industri, dimana kehidupan masyarakatnya menuntut mempunyai spesialisasi dan profesionalisme dalam melaksanakan pekerjaan. Sehingga sifat-sifat kebersamaan, hidup lebih santai diganti oleh perilaku individualis dan kerja keras.
Pola kerja masyarakat modern menuntut kerja yang tidak teratur melebihi waktu biasa. Banyaknya waktu yang dipakai untuk bekerja akan mengubah gambaran penghasilan yang diperoleh. Asumsinya penghasilan tinggi akhir suami-isteri bekerja akan meningkatkan kemampuan ekonomi dan kesejahtraan keluarga.
Namun dalam kehidupan keluarga, anak mempunyai duduk perkara selalu ditinggal orang tuanya bekerja maka anak lebih usang berhaul dan hidupnya dengan pembantu daripada dengan orang tuanya. Kondisi demikian banyak sekali duduk perkara keluarga timbul dikarenakan pelaksanaan kiprah dan fungsi keluarga tidak berjalan, menyerupai hubungan komunikasi diantara anggota keluarga sangat terbatas malahan mungkin hilang.
Komponen-komponen kurikulum berbasis masyarakat meliputi:
a. Tujuan dan filsafat pendidikan dan psikologi belajar
b. Analisis kebutuhan masyarakat sekitar termasuk kebutuhan siswa
c. Tujuan kurikulum (TUK dan TKK)
d. Pengorganisasian dan implementasi kurikulum
e. Tujuan pembelajaran (TPU dan TPK)
f. Strategi pembelajaran meliputi model-model pembelajaran
g. Teknik penilaian (proses dan produk)
h. Implementasi taktik pembelajaran
i. Penilaian dalam pembelajaran dan
j. Evaluasi aktivitas kurikulum
Beroreantasi pada komponen-komponen kurikulum berbasis masyarakat tersebut, maka langkah-langkah pengembangannya terdiri dari:
Langkah l : Penentuan tujuan pendidikan menurut filsafat dan psikologi pendidikan juga menurut spesifikasi kebutuhan masyarakat dan kebutuhan siswa
Langkah 2 : Analisis kebutuhan masyarakat sekitar, siswa dan mata ajar
Langkah 3 : Spesifikasi tujuan kurikulum baik tujuan umum maupun tujuan khusus
Langkah 4 : Pengorganisasian dan implementasi kurikulum dan struktur program
Langkah 5 : Spesifikasi tujuan pengajaran termasuk TPU dan TPK
Langkah 6 :Seleksi taktik pembelajaran meliputi kegiatan, model, dan metode pembelajaran
Langkah 7 : Seleksi awal teknik evaluasi
Langkah 8 : Seleksi akhir teknik penilaian (langkah ini dilakukan sehabis langkah 5)
Langkah 9 : Implementasi taktik pembelajaran secara aktual
Langkah 10 : Evaluasi pengajaran untuk menilai keberhasilan siswa dan efektivitas pembelajaran dan perbaikan evaluasi
Langkah 11 : Evaluasi aktivitas kurikulum
Langkah l : Penentuan tujuan pendidikan menurut filsafat dan psikologi pendidikan juga menurut spesifikasi kebutuhan masyarakat dan kebutuhan siswa
Langkah 2 : Analisis kebutuhan masyarakat sekitar, siswa dan mata ajar
Langkah 3 : Spesifikasi tujuan kurikulum baik tujuan umum maupun tujuan khusus
Langkah 4 : Pengorganisasian dan implementasi kurikulum dan struktur program
Langkah 5 : Spesifikasi tujuan pengajaran termasuk TPU dan TPK
Langkah 6 :Seleksi taktik pembelajaran meliputi kegiatan, model, dan metode pembelajaran
Langkah 7 : Seleksi awal teknik evaluasi
Langkah 8 : Seleksi akhir teknik penilaian (langkah ini dilakukan sehabis langkah 5)
Langkah 9 : Implementasi taktik pembelajaran secara aktual
Langkah 10 : Evaluasi pengajaran untuk menilai keberhasilan siswa dan efektivitas pembelajaran dan perbaikan evaluasi
Langkah 11 : Evaluasi aktivitas kurikulum
Belum ada Komentar untuk "Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat"
Posting Komentar