Pengertian Kurikulum Berbasis Masyarakat
Kurikulum berbasis masyarakat yang materi dan objek kajiannya kebijakan dan ketetapan yang dilakukan di daerah, diubahsuaikan dengan kondisi lingkungan alam, sosial, ekonomi, budaya dan diubahsuaikan dengan kebutuhan pembangunan tempat yang perlu dipelajari oleh siswa di tempat tersebut. Bagi siswa berkhasiat untuk menawarkan kemungkinan dan kebiasaan untuk erat dengan lingkungan dimana mereka tinggal. Kemungkinan lain mencegah dari keterasingan lingkungan, terbiasa dengan budaya dan watak istiadat setempat dan berusaha menyayangi lingkungan hidup, sehingga sebutan kurikulum ini disebut kurikulum berbasis wilayah.
Tujuan kurikulum tersebut adalah:
a. Memperkenalkan siswa terhadap lingkungannya, ikut melestarikan budaya termasuk kerajinan, keterampilan yang nilai ekonominya tinggi di tempat tersebut.
b. Membekali siswa kemampuan dan keterampilan yang sanggup menjadi bekal hidup mereka di masyarakat, seandainya mereka tidak sanggup melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
c. Membekali siswa supaya bisa hidup mandiri, serta sanggup membantu orang bau tanah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Membekali siswa supaya bisa hidup mandiri, serta sanggup membantu orang bau tanah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kurikulum berbasis masyarakat mempunyai beberapa keunggulan/kelebihan antara lain: Pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat. Kedua, kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah, baik kemampuan finansial, profesional maupun manajerial. Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Keempat, ada motivasi kepada sekolah khusus kepala sekolah dan guru kelas untuk membuatkan diri, mencari dan membuat kurikulum yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi semacam kompetisi dalam pengembangan kurikulum.
Ada baiknya studi NIER (l999: 21-22) menjelaskan yang menjadi fokus dan perhatian utama masyarakat dalam kebijakan pendidikan yang ditempuh dalam suatu negara, yaitu:
a. Fokus sektor pembangunan keterpaduan sosial dan identitas nasional dalam percaturan global haanya untuk mempertahankan cultural heritage
b. Fakus pada training budaya, etnis, dan nilai-nilai moral
c. Fokus pada pengembangan ekonomi masa depan, dan persaingan global/internasional
d. Fokus pada persamaan kesempatan dalam bidang gender, disabilites, income
e. Fokus pada upaya untuk meningkatkan pencapaian siswa.
a. Fokus sektor pembangunan keterpaduan sosial dan identitas nasional dalam percaturan global haanya untuk mempertahankan cultural heritage
b. Fakus pada training budaya, etnis, dan nilai-nilai moral
c. Fokus pada pengembangan ekonomi masa depan, dan persaingan global/internasional
d. Fokus pada persamaan kesempatan dalam bidang gender, disabilites, income
e. Fokus pada upaya untuk meningkatkan pencapaian siswa.
Sedangkan organisasi kurikulum, (NIER, l999) melaporkan bahwa secara umum ada tiga pendekatan kurikulum nasional yang ditempuh:
a. Pendekatan yang bercirikan isi atau topik (content or topic based curriculum), yaitu sajian kurikulum yang berupa sebaran materi/topik sesuai dengan mata pelajaran.
b. Pendekatan yang bercirikan pendekatan kompetensi (outcome based curriculum), yaitu sajian kurikulum menurut outcome dan kompetensi yang sepatutnya dicapai oleh para penerima didik.
c. Paduan antara content/topic based dan outcome based.
Dalam perspektif nasional, pengembangan kurikulum nasional ada kecenderungan ketika ini adanya pergeseran dari kuriklum yang mempunyai ciri “contend or topic based” ke kurikulum yang bercirikan “outcome or competence based”, ibarat direfleksikan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Secara filosofis, pendidikan merupakan kebutuhan dan hak setiap insan dalam mempersiapkan kehidupannya yang lebih baik di masa mendatang. Dengan demikian pendidikan bertujuan untuk membuatkan kepribadian, perilaku dan keterampilan dasar yang diharapkan untuk hidup dan pendidikan lebih lanjut. Secara nasional, perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berrbangsa dan bernegara merupakan hal-hal yang harus segera ditanggapi dalam menyikapi penyelenggaraan pendidikan dasar.
Ada beberapa hal yang sanggup dipertimbangkan dalam kajian pengembangan dan implementasi pendidikan dasar di tanah air.
Pertama, dengan diluncurkannya beberapa peraturan perundang-undangan termasuk RUU wacana sistem pendidikan Nasional, membawa implikasi terhadap paradigma pendidikan nasional termasuk didalamnya layanan pendidikan dasar. Kedua, dengan perkembangan dan perubahan global dalam banyak sekali aspek kehidupan yang begitu cepat telah menjadi tantangan nasional dan menuntut perhatian serius dan segera mendapat langhah dan agenda pemecahannya. Ketiga, dengan kondisi masa kini dan kecnderungan dimasa yang akan tiba perlu dipersiapkan generasi muda termasuk penerima didik yang mempunyai kompetensi yang multi dimensional.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Kurikulum Berbasis Masyarakat"
Posting Komentar