Hasil Dari Proses Gempa
Gempa bumi yaitu sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera yang bersumber dari lapisan litosfera penggalan dalam. Hentakan tersebut kemudian dirambatkan pada litosfera dan kemudian ke permukaan bumi. Alat untuk mencatat gempa disebut seismograf.
Seismograf
Gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan sebagai berikut.
1) Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan patahan) secara mendadak. Ini terjadi kalau terbentuk patahan-patahan gres atau terjadi pergeseran di sepanjang patahan akhir acara di dalam kerak bumi. Sebagian besar gempa yang terjadi di bumi merupakan gempa tektonik.
Di Indonesia pergerakan kulit bumi sering terjadi di daerah penggalan barat, menyerupai Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor. Jalur wilayah ini merupakan jalur yang rawan dengan gempa bumi. Gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami. Untuk itu bagi kau yang berada di daerah pantai atau tinggal di pantai, bila terjadi gempa bumi segeralah menghindar dari pantai, carilah tempat yang lebih tinggi. Tsunami yang pernah terjadi di Alor, Jawa Timur, dan NAD berlangsung kurang dari setengah jam sesudah terjadinya gempa bumi. Agar lebih jelas, lihatlah gambar Jalur Gempa Bumi di Indonesia berikut.
Jalur gunung api dan gempa bumi di Indonesia
Pada gambar di atas tampak bahwa wilayah sepanjang Sumatera penggalan barat yang membujur ke selatan dari Aceh hingga Lampung yaitu wilayah gempa bumi. Wilayah jalur gempa bumi yang lain yaitu di penggalan selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, bahkan hingga wilayah Papua, Kepulauan Maluku, dan sebagian Sulawesi.2) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi alasannya yaitu letusan gunung berapi. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi. Biasanya getaran yang ditimbulkan hanya terdapat di sekitar gunung api saja, untuk tempat yang jauh sekali dari gunung api tidak akan terasa getaran yang ditimbulkan.
3) Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi alasannya yaitu runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah. Karena tidak berpengaruh menahan atap rongga maka terjadilah runtuhan yang kesannya mengakibatkan gempa. Misalnya, daerah kapur yang terdapat banyak gua-gua dan sungai bawah tanah, dan di daerah pertambangan yang terdapat rongga-rongga di bawah tanah akhir dari penggalian bahan-bahan tambang.
4) Gempa buatan, yaitu gempa yang terjadi akhir ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini yaitu adanya gempa yang diakibatkan peledakan bom. Bom besar sanggup menciptakan getaran yang amat berpengaruh sehingga bisa menghancurkan benda-benda di sekeliling kita.
Gempa berdasarkan letak terjadinya, sanggup dibedakan sebagai berikut.
1) Gempa episentrum, yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak/lempeng samudra maupun lempeng benua.
2) Gempa hiposenstrum, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua.
Gempa berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa), dibedakan sebagai berikut.
1) Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 km.
2) Gempa intermediet/menengah, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 km-300 km.
3) Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km.
Patahan lempeng kerak bumi ketika terjadi gempa bumi
1) Gempa sentral
2) Gempa linier
Untuk menghitung jarak episentrum dipakai rumus sebagai berikut.
JE = ((s – p) – 1) 1000 km
dengan JE = Jarak episentrum
s-p = selisih waktu yang ditempuh antara gelombang primer dan sekunder
Hasil dari proses gempa berupa patahan dan cekungan akhir retakan pada ketika terjadi gempa.
Baca Juga : Hasil dari proses vulkanisme
Pergerakan tenaga endogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak kasatmata maupun dampak negatif.
a. Dampak positif
Dampak kasatmata tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1) Kawasan tangkapan air hujan (catchment area)
Kawasan tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak mendapatkan curah hujan dan bisa menyimpan serta mengeluarkannya pada demam isu kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah. Kawasan ini menawarkan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah penggalan bawah.
Kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan teladan daerah catchment area bagi sumber air di Jakarta. Kawasan pengunungan Dieng Menjadi catchment area bagi wilayah Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Suatu daerah disebut catchment area kalau ditumbuhi tumbuhan besar yang bisa menyimpan dan menyerap air hujan, dan berada di wilayah yang lebih tinggi.
2) Sumber materi tambang dan sumber daya mineral
Jika kau pernah berkunjung ke daerah lereng Merapi terutama arah barat daya, di sana kau akan banyak menjumpai penambangan kerikil dan pasir pada daerah ajaran sepanjang sungai, menyerupai Kali Putih dan Kali Boyong. Batu dan pasir yang mereka gali merupakan material yang dihasilkan oleh adanya proses vulkanisme terutama pada ketika terjadi letusan Gunung Merapi. Tentu, materi galian di sekitar lereng Merapi juga akan dijumpai sama pada daerah lain ketika terjadi letusan gunung api. Selain itu, materi tambang mineral, menyerupai emas, perak, bijih besi, aluminium, dan materi tambang lain banyak terbentuk pada daerah-daerah rekahan pertemuan lempeng.
3) Pusat tenaga listrik
Sebagai pusat tenaga listrik, yaitu melalui pembangkit listrik tenaga uap (panas bumi). Air yang meresap ke dalam tanah yang cukup dalam akan bersentuhan dengan batuan yang masih panas. Akibatnya, air bermetamorfosis uap yang panas. Uap kemudian mengumpul dan terperangkap di dalam suatu rongga di bawah tanah. Uap tersebut tekanannya sangat tinggi dan apabila dikeluarkan ke permukaan bumi akan mempunyai daya dorong yang kuat. Tenaga inilah yang menggerakan turbin tenaga listrik. Contoh pembangkit listrik tenaga uap yaitu PLTU Paiton di Jawa Timur.
4) Tempat habitat aneka macam jenis tumbuhan dan fauna
Hewan di wilayah Indonesia penggalan barat dan timur mempunyai perbedaan jenis. Perbedaan tersebut sebagai akhir proses geologi yang memisahkan daratan Indonesia yang pada mulanya merupakan satu daratan yang sama dengan sebutan Pangaea. Hewan di daerah timur Indonesia mempunyai persamaan dengan binatang di daerah Australia sedangkan binatang di daerah barat Indonesia mempunyai persamaan dengan daerah Asia.
5) Tempat pariwisata dan laboratorium alam
Sebagai tempat pariwisata dan laboratorium alam, contohnya puncak Gunung Bromo yang dipakai sebagai tempat pariwisata alam. Tempat yang lain misalnya, Plato Dieng dan Laboratorium Geologi Alam Karang Sambung di Kebumen Jawa Tengah.
b. Dampak negatif
Dampak negatif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1) Letusan gunung api merupakan peristiwa bagi masyarakat sekitar alasannya yaitu sanggup menghancurkan dan aben hutan yang ada di lereng gunung berapi. Semburan awan panasnya sanggup menghanguskan mahluk hidup yang ada di sekitarnya. Erupsi atau letusan gunung berapi tidak sanggup dicegah. Gunung berapi sewaktu-waktu sanggup meletus.
Manusia tidak sanggup mencegah peristiwa gunung berapi, tetapi insan sanggup berusaha biar korban jiwa yang diakibatkan letusan gunung berapi sanggup dikurangi. Usaha-usaha untuk menanggulangi banyaknya musibah gunung berapi antara lain sebagai berikut.
a) Pembuatan peta musibah gunung berapi. Peta tersebut dibutuhkan akan menjadi petunjuk wilayah kondusif erupsi.
b) Pembuatan dam penahan lahar, hal ini sangat membantu biar letusan gunung berapi berupa lahar sanggup tertahan oleh dam, menyerupai yang ada di lereng Merapi.
c) Pengadaan sirine dan pengeras bunyi untuk menginformasikan kepada masyarakat dengan segera bila terjadi erupsi gunung berapi.
2) Gempa bumi merupakan musibah yang dahsyat. Bencana ini sanggup menghancurkan bangunan, menyerupai perumahan, gedung, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Bahkan akan lebih angker lagi kalau gempa bumi diikuti tsunami.
Apa yang kau rasakan ketika ada pohon besar tumbang jatuh ke tanah? Apa yang terasa ketika di dekatmu ada truk sedang menurunkan batu-batu besar secara mendadak? Bumi bergetar bukan? Bumi akan bergetar lebih berpengaruh apabila kerak bumi yang merupakan batuan kulit bumi bergerak tiba-tiba. Gempa bumi sanggup berakibat kerusakan pada bangunanbangunan buatan manusia. Gempa bumi ringan hanya mengakibatkan kepanikan, tetapi gempa bumi yang berpengaruh sanggup merobohkan rumah, gedung, jembatan, dan bahkan bendungan.
Upaya mengurangi korban gempa bumi harus dilakukan mitigasi peristiwa gempa, yaitu tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh ancaman gempa sebelum ancaman gempa itu terjadi. Salah satu mitigasi peristiwa gempa, yaitu sanggup berupa info jalur gempa dari para jago biar penduduk pada jalur tersebut sanggup lebih waspada. Selanjutnya, di wilayah gempa, masyarakat dihimbau membangun bangunan rumah tahan gempa. Di Jepang yang merupakan daerah rawan gempa, rata-rata penduduk membangun rumah tahan gempa. Rumah tahan gempa di Jepang umumnya dibangun dengan konstruksi kayu, tempat tidur di bawah, meja pendek, dan beberapa perangkat rumah tangga dibentuk pendek.
3) Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat abrasi dan longsor lahan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ancaman bagi penduduk yang tinggal di sekitar lereng tersebut.
Selanjutnya : Hasil Dari Proses Tektonisme
Belum ada Komentar untuk "Hasil Dari Proses Gempa"
Posting Komentar