Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional

Pergerakan nasional Indonesia lahir dari aneka macam kondisi, baik yang sifatnya internal maupuan eksternal. Kondisi dalam negeri yang kuat yaitu jawaban diterapkannya sistem pemerintahan Kolonial yang menimbulkan aneka macam ketimpangan dalam masyarakat. Kondisi tersebut antara lain kondisi politik, ekonomi, social-budaya, dan pendidikan. Adapun kondisi dari luar yang mendorong lahirnya pergerakan nasional berasal dari adanya dampak dan perkembangan faham-faham gres di daerah Eropa.

 Pergerakan nasional Indonesia lahir dari aneka macam kondisi Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional

1. Kondisi Politik

Kondisis politik yang dimaksud yaitu kondisi yang bekerjasama dengan problem kekuasan pemerintahan Kolonial. Sejak Kolonial menanamkan kekuasaannya di Indonesia, kekuasaan pribumi tradisional yang berada dibawah seorang raja atau sultan bertahap mulai dihapus dan jadinya hilang sama sekali. Kekuasaan mulai berganti kepada tangan Kolonial. Raja-raja diangkat dan diberhentikan menurut kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Kolonial. Setiap penguasa lokal yang diangkat dan diberhentikan oleh Kolonial intinya telah terikat oleh kontrak politik yang menyatakan bahwa daerah yang mereka kuasai harus diakui sebagai kepingan dari kekuasaan Kolonial Belanda. Begitu pula dengan para Bupati dan Lurah, mereka dijadikan sebagai pegawai negeri yang menerima honor dan harus taat terhadap setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintahan Kolonial.
Dalam kondisi yang demikianlah wibawa seorang raja, sultan, bupati, dan juga lurah menjadi merosot di mata rakyat. Mereka dipandang lemah dan tidak memiliki kekuatan, sehingga menjalankan sesuai dengan harapan pemerintah Kolonial.

2. Kondisi Ekonomi 

Kondisi ekonomi pada awal masa ke-20 ditandai dengan kemiskinan, kesengsaraan, dan kelaparan yang merajarela. Semua itu menyebabkab bangsa Indonesia banyak yang mengalami aneka macam penderitaan, bahkan kematian. Hal tersebut timbul sebagai jawaban dari adanya pengerukan kekayaan alam dan tenaga insan secara besar-besaran yang dilakukan oleh Kolonial Belanda. Puncak penderitaan rakyat Indonesia terjadi dikala ditetapkannya pelaksanaan Sistem Tanam Paksa dan kemudian dilanjutkan pada masa sistem ekonomi Liberal.

3. Kondisi Sosial-Budaya

Pada awal masa ke-20 pemerintah Kolonial menerapkan politik diskriminasi yang didasarkan pada pembagian ras dan golongan yang terdapat dalam masyarakat, bahkan menurut suku bngsa. Pada masa itu, masyarakat terbagi ke dalam beberapa kelas social, yaitu kelas pertama atau kelas atas yang terdiri dari bangsa kulit putih Eropa. Kelas atas ini menerima aneka macam hak istimewa untuk diterapkan kepada rakyat kecil di bawah pinjaman kekuasaan kilonial Belanda. Kelas kedua atau kelas menengah yaitu golongan timur asing, ibarat Cina dan Arab. Sedangkan kelas ketiga atau rendah yaitu pribumi.

4. Kondisi Pendidikan 

Sampai simpulan masa ke-19 problem pendidikan bangsa Indonesia tidaklah menerima perhatian dari pemerintah Kolonial Belanda. Beberapa sekolah yang didirikan hanya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang sanggup memebaca dan menulis saja. Begitu pula pada masa ekonomi liberal, sekolah yang didirikan hanya untuk mendidik para mantri cacar atau kolera. Hal tersebut dilakukan sebab pada masa itu, kedua penyakit tersebut sering menjadi wabah dibeberapa daerah.

Pada awal masa ke-20 dengan penerapan politik etis barulah pendidikan menerima perhatian dari pemerintah Kolonial Belanda. Sekolah-sekolah yang didirikan diadaptasi dengan status sosial yang ada dalam masyarakat dengan sistem pendidikan yang tidak jauh dari kepentingan Kolonial.

Melalui pendidikan, para pelajar memperoleh banyak wawasan, terutama mengenai perkembangan yang terjadi di Barat, kemudia dibandingkan dengan kondisi bangsa Indonesia. Dari perbandingan itulah lahir kesadaran untuk mengadakan perbaikan nasib bangsa melalui aneka macam pergerakan nasional ibarat yang terdapat dibeberapa negara terjajah lainnya.

5. Pengaruh Luar negeri

Pergerakan Indonesia pada wal masa ke-20 menerima dampak dari faham-faham gres di daerah Eropa dan perkembangan pergerakan nasionalisme yang terjadi diberbagai negara Asia-Afrika dalam melepaskan diri dari belenggu penjajah.

Baca Juga : Akhir Masa Orde Baru

Belum ada Komentar untuk "Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel