Beberapa Perkiraan Dasar Pengertian Micro Teaching

Untuk sanggup memahami micro teaching atau microteaching bagi calon tenaga pendidik, dikemukakan beberapa perkiraan dasar yaitu:

a.  Pada umumnya guru tidak dilahirkan tetapi dibuat terlebih dahulu.

b. Keberhasilan seseorang menguasai hal-hal yang kompleks ditentukan oleh keberhasilannya menguasai hal-hal yang lebih sederhana sifatnya. Dengan terlebih dahulu menguasai banyak sekali keterampilan dasar mengajar, maka akan sanggup dilaksanakan acara mengajar secara keseluruhan yang bersifat kompleks. Selain itu calon guru juga lebih gampang mengontrol tingkah lakunya.

c. Dengan menyederhanakan situasi latihan maka perhatian sanggup dilakukan sepenuhnya kepada training keterampilan tertentu yang merupakan komponen acara mengajar.

d. Dengan penyederhanaan situasi latihan, dibutuhkan akan memudahkan observasi yang lebih sistematis, obyektif serta pencatatan yang lebih teliti. Hasil dari observasi ini dibutuhkan sanggup dipakai sebagi balikan calon guru wacana kekurangan yang dilakukan dan segera diketahui yang selanjutnya akan diperbaiki pada kesempatan latihan berikutnya.

Merujuk pada beberapa perkiraan dasar microteaching sanggup dikemukakan beberapa pengertian microteaching sebagai berikut:

a. La sulo beropini bahwa microteaching ialah suatu jadwal yang berusaha membantu para calon guru maupun guru supaya mereka sanggup membuatkan keterampilan dasar mengajarnya.

b. Dalam bukunya yang berjudul pendidikan guru menurut pendekatan kompetensi, Prof. DR. Oemar hamalik beropini bahwa microteaching ialah suatu metode gres dalam rangka mempersiapkan atau memperbaiki keterampilan mengajar di dalam kelas. Pelaksanaannya dilakukan di dalam suatu laboraturium khusus, dengan sejumlah kecil siswa, waktu yang relatif pendek, materi pelajaran yang disampaikan terbatas, dan ditujukan untuk memperbaiki atau melatih guru.

c. Menurut Richard N. Jensen, yang dikutip oleh Yatiman, microteaching didefinisikan sebagai suatu sistem yang memungkinkan seorang calon guru membuatkan keterampilannya dalam menerapkan tehnik mengajar tertentu. Kata micro berasal dari kenyataan bahwa ada pembatasan atau pengurangan terhadap kompleksitas pembelajaran kelas yang normal.

Berpijak pada perkiraan dasar dan pengertian microteaching tersebut, maka sanggup disampaikan beberapa ciri microteaching :

a. Mikro dalam microteaching berarti pada skala kecil. Skala kecil berkaitan dengan ruang lingkup materi pelajaran, waktu, siswanya dan keterampilannya.

b. Mikro dalam pengajaran dimaknai sebagai bab dari keterampilan mengajar yang kompleks akan dipelajari lebih mendalam dan teliti bab demi bagian.

c. Microteaching pada hakekatnya ialah berguru yang sebenarnya. Ditinjau dari praktikan, calon tenaga pendidik akan berguru bagaimana melaksanakan pembelajaran sedangkan sobat yang jadi siswa akan sanggup mencicipi bagaimana gaya mengajar temannya dirasakan sempurna dan tidaknya seni administrasi pembelajaran yang dibuat.

Microteaching yang dilaksanakan di jadwal studi kependidikan pada umumnya ialah peer teaching. Pada model ini sobat sebaya mendudukkan diri sebagai siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan, peer teaching berlangsung dengan suasana yang sangat berbeda dalam suasana pembelajaran yang sesungguhnya. Berdasarkan hal itu, sobat sebaya sebagai model siswa harus bisa menunjukkan performance sebagai siswa target praktek microteaching. Jika model siswa sanggup memerankannya dengan baik sesuai dengan jenjang sekolah, maka suasana ini justru akan mendorong calon guru untuk melaksanakan apa yang seharusnya terjadi pada dikala ia mengajar siswa yang sebenarnya.

Dari uraian diatas, sanggup disimpulkan bahwa microteaching ialah suatu model pengajaran yang disederhanakan, yang memungkinkan seorang calon guru membuatkan keterampilannya dalam menerapkan tehnik mengajar tertentu. Disederhanakan dalam hal jumlah siswanya dikecilkan, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya pendek, terfokus pada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok bahasannya disederhanakan.

Bagikan Artikel ini