7 Fungsi Dari Layanan Bimbingan Dan Konseling

Terdapat beberapa andal yang menjelaskan wacana fungsi dari layanan bimbingan dan konseling, ada andal yang mengelompokan fungsi bimbingan dan konseling menjadi 5 fungsi, ada juga yang mengelompokan menjadi 7 fungsi. Tetapi dalam hal ini penulis lebih cenderung memakai 7 fungsi yang terdapat dalam layanan bimbingan dan konseling yaitu berdasarkan Yusuf dan Nurihsan (2010:16). Fungsi-fungsi tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi Pemahaman
Yaitu membantu penerima didik supaya mempunyai pemahaman atas dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, individu diperlukan bisa membuatkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

2. Preventif
Yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi banyak sekali masalaha yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh penerima didik. Melaui fungsi ini, konselor menawarkan bimbingan kepada siswa wacana cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang sanggup dipakai yakni layanan orientasi, isu dan bimbingan kelompok. Beberapa problem yang perlu diinformasikan kepada siswa, dalam mencegah terjadinya tingkah laris yang tidak diharapkan, diantaranya: ancaman minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obat terlarang, putus sekolah dan pergaulan bebas.

3. Fungsi Pengembangan
Yaitu konselor senantiasa berupaya untuk membuat lingkungan berguru yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personil sekolah lainnya berhubungan merumuskan dan melakukan kegiatan bimbingan secara sistimatis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang sanggup dipakai disini yakni adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curhat pendapat (brain storming), home room dan karyawisata.

4. Fungsi Perbaikan.
Yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan bersahabat dengan upaya pemberian santunan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, social, berguru dan karir. Teknik yang sanggup dipakai yakni konseling dan remedial teaching.

5. Fungsi Penyaluran
Yaitu fugsi bimbingan yang membantu individu menentukan kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau kegiatan studi, dan memantapkan penguasaan karir ata jabatan yang sesuai dengan bakat, minat, keahlian dan cirri-ciri eksklusif yang lain. Dalam melakukan fungsi ini, konselor perlu berhubungan dengan pendidik lainnya didalam maupun diluar forum pendidikan.

6. Fungsi Adaptasi.
Yaitu fungsi yang membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan kegiatan pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat dan kemampuan serta kebutuhan individu (siswa). Dengan memakai isu yang memadai, mengenai individu. Pembimbing/konselor sanggup membantu para guru dan dosen dalam memperlakukan individu secara tepat, baik dalam menentukan metode dan proses pembelajaran maupun mengadaptasikan materi asuh sesuai dengan kemampuan dan kecepatan individu.

7. Fungsi Penyesuaian.
Yaitu fungsi bimbingsn dalam membantu individu (siswa) supaya sanggup beradaptasi secara dinamis dan konstruktif terhadap kegiatan pendidikan, peraturan sekolah atau norma agama.

Berdasarkan uraian tersebut maka terperinci bahwa kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai sejumlah fungsi-fungsi bimbingan dan konseling sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini. Oleh karenanya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling harus mengacu sepenuhnya pada setiap fungsi yang ada sehingga pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling sanggup berjalan optimal.
Setelah mengkaji fungsi bimbingan dan konseling terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan.