Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterpaduan

Sekarang ini ada kecenderungan guru mengemas pengalaman berguru siswa terkotak-kotak dengan tegas antara bidang studi satu dengan bidang studi lainnya, kurikulum yang memisahkan penyajian jasus pelajaran secara tegas hanya akan menciptakan kesulitan bagi siswa, alasannya yaitu pemisahan ibarat itu akan menawarkan pengalaman berguru yang bersifat artifisial. Sementara di jenjang sekolah dasar khususnya siswa pada kelas-kelas awal lebih menghayati pengalamannya secara totalitas, hal ini akan mengundang kesulitan berguru dengan pemilahan-pemilahan pengalaman secara artifisial tersebut.
 Sekarang ini ada kecenderungan guru mengemas pengalaman berguru siswa terkotak Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Sesuai dengan teori Gestalt yang mengedepankan pengetahuan yang dimiliki siswa dimulai dari keseluruhan gres menuju bagian-bagian. Siswa pada jenjang sekolah dasar paling mayoritas menghayati pengalamannya masih berfikir secara keseluruhan, mereka masih sulit menghadapi pemilihan yang artifisial(terpisah-pisah). Ini berarti siswa kelas rendah di sekolah dasar itu melihat dirinya sebagai sentra lingkungan yang merupakan suatu keseluruhan yang belum terperinci unsur-unsurnya dengan pemaknaan secara holistik yang bertitik tolak dari yang bersifat konkrit.
 
Melalui pemikiran tersebut, maka kurikulum terpadu yang berangkat dari bentuk planning umum dan dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran unit (unit teaching). Rencana umum yang dimaksudkan yaitu organisasi kurikulum yang berpusat pada bidang masalah, idea, core atau thema tertentu yang sanggup dipakai untuk melakukan suatu pengajaran unit. Dengan perkataan lain, resource unit yaitu unit-unit
yang telah siap dibentuk dan disusun secara umum, lengkap dan luas serta merupakan reservoir bagi pengembangan pembelajaran unit.
 
1. Tujuan sumber unit
 
Tujuan pendidikan dan pembelajaran unit antara lain:
(1). Menyediakan sumber-sumber yang sanggup dipakai dalam merencanakan sesuatu unit dan berisi saran-saran, petunjuk-petunjuk perihal kegiatan-kegiatan siswa, baik secara perorangan maupun secara kolektif.
(2) Memberikan bimbingan atau petunjuk dalam memilih lingkup duduk kasus atau syarat-syarat perihal tingkat tujuan yang hendak dicapai.
(3) Memuat hal-hal yang sanggup dijadikan petunjuk dan derma mengajar secara teratur dan tersusun biar lebih efektif.
(4). Memuat saran perihal penilaian.
(5). Menunjukkan majemuk pengalaman tertentu yang sanggup dipergunakan guru dan berbagi satuan pengajaran.
 
2. Kriteria penyusunan planning umum

(1). Rencana umum bernilai atau sanggup dipakai di dalam banyak situasi dan bersifat fleksibel, baik isi maupun prosedur-prosedur mengajar dan belajar.
(2). Rencana umum dikembangkan oleh kelompok guru dan bukan hanya oleh seorang guru saja.
(3). Cara yang paling efektif yaitu apabila planning tersebut dilaksanakan oleh kelompok guru yang telah mempersiapkannya.
(4). Rencana umum disusun sedemikian rupa biar gampang dilakukan dan diubah sesuai dengan kondisi dan akomodasi yang tersedia.
(5). Program ini menyediakan cukup persiapan fasilitas, waktu bagi akseptor pelayanan dan ketatausahaan
 
3. Organisasi dan isi planning umum
 
(1). Filsafat dan tujuan sekolah seharusnya betul-betul dipahami oleh guru yang menyusun guru unit ini dan dirumuskan secara jelas.
(2). Tujuan planning tersebut seharusnya menawarkan sumbangan yang bermakna bagi pencapaian tujuan sekolah dan menawarkan arah bagi pengembangan pembelajaran.
(3). Ruang lingkup resource unit berisikan suatu perumusan scope yang terperinci ibarat pembatasan istilah yang digunakan, untuk tingkatan kelas mana unit itu dipersiapkan dan acuan yang membantu guru terhadap kawasan permasalahan.
(4). Kegiatan yang disarankan mencakup sejumlah acara berguru bagi individu dan kelompok dipilih secara diorganisir biar sanggup dipergunakan secara efektif.
(5). Rencanakan secara lengkap buku-buku sumber dan alat bantu yang akan digunakan.
(6). Prosedur penilaian dan alat-alatnya dipilih sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dan menjadi bab integral dari planning umum.
(7). Penglaman dalam suatu unitkerap kali membantu guru dalam perencanaan unit-unit selanjutnya. Sesuatu planning umum berisi banyak kemungkinan yang mendorong penyelidikan dan berguru hal-hal yang gres diketahui.
(8). Diperlukan diskusi perihal aneka macam planning umum dalam rangka perencanaan secara kooperatif. Rencana tersebut berisikan saran-saran bagi guru perihal cara-cara yang sanggup dilakukan dalam pelaksanaan pengajaran unit.

Belum ada Komentar untuk "Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterpaduan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel