6 Manfaat Mempelajari Ilmu Sejarah Yang Perlu Diketahui

Apakah manfaat mempelajari sejarah ? tentu mempelajari sejarah banyak gunanya, lantaran sejarah berbicara wacana kehidupan manusia. Kegunaan mempelajari sejah yaitu:

 tentu mempelajari sejarah banyak gunanya 6 Manfaat Mempelajari Ilmu Sejarah Yang Perlu Diketahui

1. Bersifat edukatif

Kita sering mendengar kata-kata “Belajar dari sejarah”, “Belajarlah dari masa lalu”, “Sejarah mengajarkan kepada kita”, dan ungkapan-ungkapan lainnya. Ungkapan-ungkapan tersebut mengandung arti bahwa sejarah memperlihatkan pelajaran bagi kehidupan insan di masa kini. Pelajaran apa yang sanggup dipetik dari kehidupan pada masa kemudian ?. Banyak nilai-nilai yang berharga yang bisa kita petik dari masa lalu, menyerupai kebenaran, keadilan, kejujuran, kearifan, keberanian, rela berkorban, dan lain-lain. Kaprikornus sejarah banyak memperlihatkan pengajaran moral.

Nilai kebenaran yang terjadi dalam sejarah sanggup berupa sikap-sikap atau tindakan yang dilakukan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam menegakkan kebenaran. Misalnya sejarah para Nabi. Para Nabi diutus oleh Tuhan untuk memberikan wahyu-Nya kepada insan yang ketika itu dianggap berada pada jalan yang sesat. Tidak sedikit tantangan yang dihadapi oleh para Nabi dalam memperjuangkan misinya. Walaupun para nabi telah tiada, tetapi meninggalkan bukti-bukti perjuangannya yaitu agama yang hingga kini masih berkembang.

Perjuangan menegakkan kebenaran juga sanggup kita lihat dalam sejarah Indonesia. Ketika bangsa Indonesia dijajah banyak terjadi perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang dalam menegakkan kebenaran yaitu keinginan lepas dari belenggu penjajahan dan mendirikan sebuah negara yang merdeka. Seperti yang dialami oleh Soekarno, Mohammad Hatta, Syahrir, KH. Agus Salim, dan tokoh-tokoh lain-lainnya. Mereka harus keluar masuk penjara dalam menegakkan cita-citanya. Perjuangan yang mereka lakukan tikdaklah sia-sia. Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat dan sanggup kita rasakan hingga sekarang. Apa yang mereka perjuangankan merupakan masa kemudian atau sejarah yang mempunyai nilai-nilai yang luhur dan sanggup menjadi cermin kehidupan bagi kita kini ini. Apakah kita sudah menghormatinya sebagai hero ? 
Peristiwa masa kemudian tidak sedikt memperlihatkan pelajaran wacana pentingnya menegakkan keadilan. Dalam sejarah kerajaan-kerajaan banyak mengajarkan bagaimana raja-raja itu memerintah. Ada raja yang memerintah dengan adil, dihormati oleh rakyatnya. Raja yang menjalankan pemerintahan yang adil membuat kerajaan itu berjalan dengan baik, tidak terjadi perebutan kekuasaan yang menggoncangkan pemerintahan. Akan tetapi tidak sedikit pula dalam sejarah digambarkan raja-raja yang memerintah tidak adil bersifat otoriter, menyengsarakan rakyatnya. Pemerintahan yang demikian akan mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan politik. Timbul banyak sekali pemberontakan, perebutan kekuasaan. Raja-raja yang berkuasa tidak adil sering berakhir dengan tragis. Fenomena menyerupai ini hingga kini masih banyak terjadi khususnya pada negara-negara yang penguasanya bertindak tidak adil. Akhir pemerintahannya contohnya harus dengan cara kudeta. 

Kejujuran yakni nilai-nilai yang juga diajarkan dalam citra kehidupan peristiwa-peristiwa sejarah di masa lalu. Ketidakjujuran akan berakibat tatanan kehidupan menjadi rusak. Beberapa insiden sejarah yang menggambarkan akibat-akibat yang timbul dari perilaku ketidakjujuran atau berbohong contohnya intrik-intrik politik yang terjadi di dalam keluarga kerajaan. Hubungan keluarga kerajaan atau pegawapemerintah kerajaan yang tidak harmonis, di antara mereka saling memfitnah, mengeluarkan isyu untuk saling menjatuhkan. Kebohongan-kebohongan terjadi di kalangan keluarga atau pegawapemerintah kerajaan. Akibatnya yakni timbulnya krisis politik dalam kerajaan dan sanggup berakibat hancurnya kerajaan. Hancurnya kerajaan akan berakibat pula pada kehidupan masyarakat.

Tegaknya suatu impian harus ditunjang oleh adanya jiwa kebaranian berbuat yang sanggup dipertanggungjawabkan. Keberanian yakni nilai-nilai yang sanggup menjadi modal bagi tegaknya cita-cita. Bangsa-bangsa yang mempunyai keberanian yang tinggi, akan menjadi bangsa yang maju. Sebagai pola yakni Jepang. Dalam sejarahnya Jepang merupakan bangsa yang masyarakatnya mempunyai jiwa keberanian yang tinggi dalam mengejar cita-cita. Salah satu etika yang menanamkan nilai-nilai keberanian yang ada pada diri bangsa Jepang yakni bushido. Dengan nilai-nilai keberaniannya bangsa Jepang menjadi bangsa yang mempunyai etos kerja yang tinggi. Etos kerja yang tinggi telah mengantarkan Jepang sebagai negara industri maju.

Dalam sejarah nilai-nilai rela berkorban banyak diajarkan, terutama sejarah usaha yang dilakukan oleh para pahlawan. Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan banyak memperlihatkan adanya jiwa rela berkorban. Jiwa rela berkorban banyak ditunjukkan oleh para hero dalam memperjuangkan kemerdekaan. Kita bisa membaca contohnya perang-perang kemerdekaan dalam melawan penjajah menyerupai Perang Aceh, Perang Paderi, Perang Diponegoro, dan perang-perang lainnya dalam melawan penjajah. Rela berkorban mencerminkan suatu kepribadian mementingkan kepentingan umum, tidak mementingkan diri atau kelompoknya. Nilai-nilai jiwa berkorban itulah yang menjadi salah satu kekuatan tercapainya kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk ketika ini rela berkorban bukan lagi diterapkan dalam perang melawan penjajah. Relevansi nilai jiwa rela berkorban untuk ketika ini yakni bagaimana membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik, membangun kebersamaan, saling tolong menolong, dan tidak mementingkan diri atau golongan. Dengan nilai rela berkorban harus sanggup menjadi kekuatan dalam membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Sejarah sebagai nilai edukatif tidak berarti kita harus mengkultuskan masa lalu. Pengkultusan masa kemudian akan berakibat kita menjadi ketinggalan zaman, lantaran pengkultusan akan mencerminkan seakan-akan masa lalulah suatu masa yang lebih baik, sedangkan masa depan dianggap sebagai masa yang buruk. Masa kemudian sejarah harus dijadikan cermin dalam menatap hari esok yang lebih baik. Sikap optimisme harus tertanam dalam menatap masa depan. Ada pepatah yang menyatakan “Historia magistra vitae” artinya sejarah yakni guru kehidupan.

2. Bersifat Inspiratif

Guna inspiratif artinya sejarah sanggup memperlihatkan ilham. Ilham dalam pengertian ini bukanlah semacam mendapat mimpi yang tidak rasional, akan tetapi wangsit sanggup diartikan memperlihatkan spirit untuk berbuat sesauatu atau membuat sesuatu yang baru. Masa kemudian bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, peninggalan-peninggalan sejarah bangsa Indonesia meninggalkan peradaban yang tinggi, contohnya Candi Borobudur. 

Candi Borobudur merupakan sebuah bangunan yang mempunyai nilai seni dan tekonologi yang tinggi. Adanya bangunan ini sanggup menjadi bukti, bahwa bangsa Indonesia pada masa kemudian merupakan bangsa yang sudah maju. Dapat kita bayangkan dengan penalaran kini bagaimana masyarakat Indonesia pada ketika itu membuat sebuah bangunan yang berupa tumpukan batu-batu dengan seni ukir dan bentuk bangunan yang indah. Dari keindahan nilai seninya, sanggup memperlihatkan inspirasi bagi para seniman untuk mengkreasi karya-karya seninya. Bagi para jago bangunan akan memperlihatkan inspirasi bagaimana membangun suatu bangunan yang indah dan kokoh.

Dalam perkembangan banyak sekali seni pada ketika ini terjadi perpaduan antara model masa kemudian dengan masa sekarang. Misalnya perkembangan karya seni mode tidak sedikit diwarnai oleh inspirasi masa lalu. Model-model pakaian contohnya terkadang model-model masa kemudian muncul kembali, atau adanya perpaduan antara model-model masa kemudian dengan model masa kini. Model masa kemudian yang tampaknya ketinggalan zaman, tetapi dengan cara dikreasi dengan model sekarang, terkesan menjadi moderen. Bahkan kini sudah banyak orang yang membangun tempat-tempat jualan dan banyak sekali asesorisnya dengan model masa lalu, contohnya bentuk-bentuk rumah makan yang dibangun dengan model bangunan tradisional dan dilengkapi dengan asesoris menyerupai tempat duduk, meja makan, hiasan dinding dan asesoris lainnya yang menggambarkan kehidupan masa lalu. Penampilan menyerupai ini menjadi lebih artistik. Dengan cara ini penampilan masa kemudian menjadi lebih menarik, bahkan terkesan sangat elitis. 
Dalam konteks berbangsa, kebesaran masa kemudian bukan untuk dikultuskan, tetapi harus memperlihatkan inspirasi semangat masa kini bagaimana kita harus menjadi bangsa yang besar. Kebesaran bangsa Indonesia bukan hanya besar dalam jumlah penduduknya, tetapi kebesaran yang ditandai sebagai bangsa yang diperhitungkan dan dihormati oleh bangsa lain. Sejarah mencatat di Indonesia pernah lahir kerajaan-kerajaan besar yang menjadi ciri kejayaan masa kemudian bangsa Indonesia menyerupai Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, dua kerajaan yang diperhitungkan ketika berinteraksi dengan bangsa lain menyerupai bangsa India dan Cina, dua bangsa yang pada masa itu dianggap mempunyai peradaban yang sudah maju.

Inspirasi yang harus timbul dari kebesaran masa kemudian yaitu timbulnya keinginan untuk menjadi bangsa yang maju. Untuk menjadi bangsa yang maju maka harus tertanam semangat rasa mempunyai terhadap negerinya atau nasionalisme dan percaya diri yang tinggi. Kebesaran sebuah bangsa bukan ditentukan oleh bangsa lain, tetapi kebesaran sebuah bangsa sangat ditentukan oleh dirinya sendiri. 

3. Bersifat instruktif

Guna instruktif artinya membantu acara memberikan pengetahuan atau keterampilan pengetahuan atau keterampilan dalam salah satu pengajaran keujuruan atau keterampilan. Pengetahuan yang sanggup diberikan oleh sejarah sanggup berupa pengetahuan yang bersifat teoritis dan pengetahuan yang bersifat mudah atau keterampilan.

Pengetahuan yang bersifat teoritis artinya berguru sejarah sanggup memperlihatkan konsep-konsep atau generalisasi-generalisasi yang ada dalam ilmu sejarah. Konsep-konsep yang ada dalam ilmu sejarah contohnya berpikir lantaran akhir atau kausalitas, kronologis, perkembangan, pertumbuhan, dan perubahan. Konsep-konsep tersebut sanggup kita gunakan dalam mengamati kehidupan sehari-hari. Berpikir kausalitas yaitu kita menghubugkan dua hal fakta yang mempunyai korelasi lantaran akibat, contohnya kenapa terjadi kebakaran ?. Untuk mengungkap apa yang menjadi penyebab kebakaran, kita harus melihat fakta-fakta yang ada di tempat kebakaran tersebut. Api yang menyala pada ketika kebakaran merupakan sebab. Ada lantaran niscaya ada akibat, mustahil api menyala besar jikalau tidak ada sesuatu yang menjadi sebabnya api itu menyala besar. Fakta-fakta yang ditemukan di tempat insiden contohnya kita menemukan kompor, kabel listrik yang memudahkan timbulnya api, ada minyak tanah, atau bengsin, dan fakta-fakta lainnya. Fakta-fakta itu kita hubungkan dengan menyalanya api, sehingga kita memperoleh kesimpulan bahwa penyebab kebakaran contohnya kompor yang menyala tidak dimatikan pada ketika selesai memasak atau adanya korelasi listir arus pendek yang menjadikan timbulnya percikan api.

Kronologis sebagaimana telah diungkapkan terdahulu yaitu adanya citra urutan wacana sesuatu terjadi. Berpikir kronologis artinya bagaimana kita sanggup mengungkapkan tahap-tahap tertentu yang mengantarkan sesuatu itu terjadi. Misalnya kita melihat terjadi kecelakaan. Secara kronologis kita sanggup menyebutkan kronologi insiden tersebut. Berbagai fakta yang kita peroleh kita ungkapkan dan dihubungkan. Misalnya kita melihat orang yang mengendalikan motor itu membawa minuman keras, jarum pengukur kecepatan menunjukkkan angka yang tinggi, ban motornya pecah, dan jalannya menikung. Maka secara kronologis kita sanggup mengemukakan bahwa pertama orang itu naik motor dalam keadaan mabuk. Disamping mabuk orang itu menjalankan dengan kecepatan yang tinggi. Ketika ia melaju dengan motor yang cepat bannya pecah. Ketika ban pecah ia berada di tikungan. Maka tidak sanggup dihindari lagi terjadi kecelakaan pada dirinya.

Cara berpikir dengan konsep perkembangan, pertumbuhan dan perubahan intinya konsep berpikir bagaimana sesuatu itu mengalami perubahan, apakah disebabkan oleh faktor luar atau hanya disebabkan oleh faktor dalam saja. Lingkunngan yang terdekat sanggup menjadi ujicoba bagaimana ia melihat perubahan itu. Apakah perubahannya mengarah ke positif atau ke yang negatif. Untuk melihat perubahan, kita bisa melihat diri kita sendiri, apakah semenjak kita sekolah di SD hingga dengan SMU mengalami perubahan yang berarti, apakah perubahan mental atau peruban fisik. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab perubahan itu ? Bagaimana proses terjadinya perubahan tersebut. 
Keterampilan-keterampilan teknis yang diajarkan dari peninggalan masa kemudian sangatlah kaya. Berbagai bidang keteampilan hidup banyak diwariskan, contohnya seni bangunan, seni lukis, seni rupa, seni ukir, pelayaran, bertani, berkebun, dan banyak sekali keterampilan teknis lainnya. Peninggalan bangunan masa lalu, sebagaimana telah dicontohkan dengan Candi mempunyai nilai seni yang sangat tinggi. Selain teknik cara membangun yang sudah maju, dalam candi itu terdapat ukiran-ukiran yang sangat indah. Keterampilan-keterampilan yang ada pada pola bangunan candi sanggup kita pelajari. Kita bisa berguru bagaimana membangunan suatu bangunan yang indah dan kokoh, bagaimana mengukir dengan gesekan yang sangat indah.

Sejak masa lampau bangnsa Indonesia sudah mengenal teknik pelayaran. Pelajaran cara berlayar sudah dipelajari oleh bangsa Indonesia, lantaran kondisi geografis wilayah Indonesia yang sebagian besar atau dua pertiganya terdiri dari lautan. Beberapa relief yang ada di Candi menggambarkan adanya perahu, hal ini memperlihatkan bahwa keterampilan berlayar dan termasuk membuat bahtera sudah semenjak usang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Keterampilan dalam pelayaran sanggup mencakup keterampilan-keterampilan mengetahui arah mata angin, memperkirakan cuaca, memperkirakan tempat berkumpulnya ikan, dan keterampilan-keterampilan lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut, sanggup diajarkan kepada generasi yang hidup kini sebagai warisan sejarah bangsa Indonesia.

4. Bersifat rekreatif

Sejarah memperlihatkan kebenaran estetis karya kesusasteraan dan pesona “perlawatan” bagaikan bertamasya menikmati banyak sekali insiden menjelajahi ruang dan waktu yang jauh. Unsur rekreatif dalam sejarah sanggup berupa peninggalan sejarah dan karya tulis sejarah. 

Peninggalan-peninggalan sejarah banyak sekali memperlihatkan karya seni yang tinggi dan kini banyak dijadikan sebagai objek wisata. Peninggalan-peninggalan sejarah tersebut contohnya bangunan-bangunan kuno, Candi, kuburan-kuburan para tokoh, dan pergi ke museum. Di beberapa kota usang banyak sekali bangunan-bangunan kuno peninggalan kolonial. Bangunan-bangunan ini biasanya merupakan belahan dari upaya penataan suatu kota, menyerupai beberapa bangunan di kota Bandung dan daerah Menteng di Jakarta. Jika bangunan-bangunan itu masih terawat dengan baik, maka selain memperlihatkan pemnadangan yang indah, juga kita akan banyak berguru wacana bagaimana keteraturan pembangunan kota di masa lalu.

Bangunan-bangunan kuno lainnya contohnya beberapa bangunan keraton kerajaan. Di tempat ini kita sanggup berekreasi menikmati keindahan keraton-keraton masa kemudian yang dibangun dengan bentuk bangunan yang merupakan perpaduan antara bentuk orisinil Indonesia dengan unsur-unsur dari luar. Beberapa unsur luar yang mempengaruhi terhadap bangunan luar misal efek dari Eropa, Cina, Arab, dan negara-negara lainnya. Dari jenis perpaduan bangunan ini kita sanggup berguru juga bahwa pada masa itu bangsa Indonesia sudah menjalin korelasi baik dengan bangsa-bangsa di luar Indonesia.

Di beberapa daerah di Indonesai terdapat beberapa kuburan kuno yang dijadikan obejek pariwisata. Kuburan-kuburan ini terutama kuburan-kuburan para wali yang berjasa dalam penyebaran Iskam di jawa. Banyak orang yang pergi ke tempat ini selain juga berekreasi, juga melaksanakan jiarah. Melihat kuburan-kuburan tersebut, membawa kita ke masa lalu, betapa para wali tersebut berjuang. Pelajaran yang kita peroleh selain ada unsur rekrasinya, tetapi juga kita sanggup menghayati betapa wali songo mengajak kepada masyarakat kepada kebaikan dengan menyiarkan agama.

Tempat mengumpulkan benda-benda sejarah ialah museum. Museum merupakan tempat rekreasi dan sekligus kita sanggup berguru ilmu pengetahuan. Berbagai koleksi sebagai peninggalan sejarah banyak disimpan di Museum. Kita bisa melihat banyak sekali peninggalan sejarah dari mulai zaman kuno hingga dengan zaman sejarah moderen. 

Guna rekreatif juga bisa kita rasakan dalam karya tulis sejarah. Pada tingkat penulisan, karya sejarah sanggup menjadi suatu karya sastra, yang akan menjadi menarik dan lezat untuk dibaca. Sejarah menjadi seni, bukan hanya sebagai ilmu. Keindahan dari karya sastra sejarah, akan ditentukan oleh kemampuan imajinasi dari si pengarang. Banyak sekali roman-roman sejarah yang dituliskan untuk membawa kepada pembacanya untuk mengingat pada masa lalu.

Baca Juga : Indonesia Pada Masa Reformasi

5. Pendidikan Politik

Setiap bangsa mempunyai kepentingan untuk menulis sejarahnya. Seperti juga bangsa Indonesia, kita berguru sejarah mulai dari SD hingga dengan SMU. Pemerintah mempunyai kepentingan terhadap pendidikan sejarah di sekolah. Mengapa sejarah dianggap penting diberikan kepada siswa-siswa di sekolah ?. Dengan berguru sejarah para siswa dibutuhkan mempunyai kecintaan terhadap tanah airnya, mempunyai jiwa nasionalisme. Kecintaan kepada bangsa dibutuhkan sanggup menumbuhkan rasa pujian terhadap bangsanya. Para siswa dibutuhkan menjadi warga negara yang baik. Menjadi warga negara yang baik merupakan belahan dari pendidikan politik oleh pemerintah terhadap warga negaranya.

Pendidikan politik dari sejarah bukan hanya dalam ruang lingkup berbangsa dan bernegara. Di beberapa organisasi khususnya organisasi-organisasi besar, selalu menanamkan kesadaran sejarah organisasinya melalui anggotanya. Pengenalan sejarah organisasi biasanya dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh organisasi terhadap anggota atau calon anggota ketika penerimaan anggota baru. Melalui materi sejarah dalam pembinaan ini selalu ditanamkan betapa organisasinya itu mempunyai tugas yang besar dalam perannya di masyarakat. Dengan cara menyerupai ini dibutuhkan para anggota mempunyai pujian terhadap organisasi dan timbulnya rasa mempunyai yang begitu tinggi terhadap organisasi.

6. Pendidikan Masa Depan

Belajar sejarah yakni berguru kehidupan insan dalam konteks waktu. Waktu dalam sejarah bukan hanya masa kemudian belaka, akan tetapi juga masa kini dan masa yang akan datang. Peristiwa masa kemudian bukan untuk dikultuskan, tetapi harus menjadi pelajaran untuk masa kini dan masa yang akan datang. Melihat masa depan dalam sejarah bukanlah meramal, tetapi di masa depan harus bisa berbuat yang lebih baik dengan berguru dari masa lalu.

Sebagai negara yang berkembang, Indonesia harus banyak berguru dari sejarah negara-negara maju, bagaimana jalan sejarah yang mereka lalui sehingga bisa menjadi negara yang maju. Misalnya kita bisa banyak berguru dari Jepang yang sama-sama sebagai negara timur. Jepang merupakan negara industri maju, dan satu-satunya negara dari Asia yang masuk dalam Organisasi Industri maju (G7). Modernisasi yang dilakukan oleh Jepang tidak meninggalkan budayanya. Jepang bisa mengadopsi nilai-nilai budaya dari Barat dengan tidak menghilangkan nilai-nilai budaya sendiri. Mampukan kita bangsa merumuskan nilai-nilai budaya yang sanggup menjadi modal dalam memasuki industrialisasi di masa depan ?

Baca Juga : Akhir Masa Orde Baru

Belum ada Komentar untuk "6 Manfaat Mempelajari Ilmu Sejarah Yang Perlu Diketahui"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel